Tuhanku, bagaimanakah harus aku bersyukur kepada-Mu, sedangkan tak ada syukurku yang selayaknya untuk kupanjatkan kepada-Mu. Hinanya syukurku tak sebanding dengan kemuliaan Dzat-Mu.
Tuhanku, bagaimanakah harus aku memuji limpahan rahmat-Mu , sedangkan limpahan rahmat-Mu padaku tak mampu kuhitung. Sungguh hanya Engkau saja yang layak memuji-Mu.
Tuhanku, ridha-Mu sama sekali tidak bergantung pada sebab dari-Mu, lalu bagaimana mungkin ridha-Mu bergantung pada sebab dariku ? Engkau maha cukup dengan zat-Mu hingga tak memerlukan manfaat dari-Mu. Maka, bagaimanakah mungkin engkau mememerlukan sesuatu dariku ? Engkau sama sekali tidak memerlukankan syukurku.
Tetapi sebagai hamba, adalah kewajibanku untuk bersyukur kepada-Mu. Biarlah aku bersyukur kepada-Mu tanpa suara. Sehingga hanya Engkau yang mengetahui syukurku pada-Mu.
Tuhanku, bagaimana mungkin aku mengadukan nasib dan keadaanku kepada-Mu, sedangkan Engkau lebih mengetahuinya keadanku, dari pada aku sendiri.
Tuhanku, bagaimanakah aku dapat kecewa, sedangkan Engkau-lah yang mengasihiku, memperlakukanku, dan menjadi harapanku.
Tuhanku, bagaimanakah aku akan menjadi hina, sementara kemulian-Mu yang menjadi sandaranku.
Tuhanku, bagaimanakah keadaanku tidak menjadi baik, sementara keadaanku berasal dari-Mu, dan akan kembali kepada-Mu.
Tetapi sebagai hamba, adalah kewajibanku untuk mengadu. Maka biarlahkanlah aku mengadu kepada-Mu dengan cara yang hanya Engkau dan nabi-Mu yang mengetahui
Thursday, September 3, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment